- oleh ayudya
- 24 Januari 2024 09:48:27
- 747 views
Wates-DikporaKP, Lokakarya Diseminasi Sekolah Penggerak SMP mengusung tema Gerak Transformasi Pendidikan Merdeka Belajar digelar hari ini Selasa (23/01/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Drs. Nur Hadiyanto, M.Ac., Kepala Bidang Pembinaan SMP Dorojatun Kuncoroyakti, S.E., M.Ec.Dev, 67 Kepala Sekolah SMP Negeri/Swasta, dan Pengawas Jenjang SMP.
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dorojatun Kuncoroyakti, S.E., M.Ec.Dev menyampaikan bahwa Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). 5 intervensi program sekolah penggerak yaitu pendampingan konsultatif dan asimetris, Penguatan sumber daya manusia di sekolah, Pembelajaran dengan paragidma baru, Perencanaan berbasis data dan Digitalisasi Sekolah.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Drs. Nur Hadiyanto, M.Acc mengucapkan terimakasih dan apresisasi atas pelaksanaan kegiatan hari ini, semoga membawa manfaat meningkatkan target pendidikan di Kulon Progo. Guru diharapkan mampu menyesuaikan kebutuhan peserta didik sesuai perkembangan jaman dan kondisi peserta didik saat ini. Guru pun diharapkan mampu menyiapkan generasi 10 tahun kedepan menjadi generasi yang tangguh secara iman, ekonomi dan mengisi kemerdekaan sesuai cita2 para pendiri bangsa.
Terkait sekolah penggerak, Dinas Dikpora merasa bangga terhadap Sekolah Penggerak yang melaksanakan upaya-upaya pembelajaran menyenangkan demi keberhasilan anak-anak didik. Kesabaran diperlukan untuk melayani anak yang berbeda generasi seperti saat ini. Pembelajaran yang menyenangkan dan memiliki energi yang positif sangat dibutuhkan. Dinas Pendidikan telah mengadopsi metode pembelajaran gasing untuk peningkatan numerasi, peningkatan literasi dengan program Moral Teknologi School. Diandaikan lokomotifnya adalah PMM dan PSP, sedangkan gerbong diisi dengan Metode Gasing, Moral Technology School dan pendidikan khas yogyakarta untuk mendukung implementasi merdeka belajar, pungkas Nur Hadiyanto.
Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak. Bagi pemerintah daerah PSP berguna dalam percepatan peningkatan mutu pendidikan di daerah, meningkatkan kompetensi SDM Satuan Pendidikan, membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna, efek multiplier dari Sekolah Penggerak ke Sekolah lainnya.
Manfaat bagi sekolah untuk meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran, percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila, kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain, memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran kompetensi holistik, meningkatnya Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru, percepatan digitalisasi sekolah, mendapatkan pendampingan intensif untuk transformasi satuan pendidikan.
Kabupaten Kulon Progo memiliki 6 SP jenjang SMP, yaitu SMP N 2 Temon, SMP N 5 Wates, SMP N 2 Galur, SMP N 4 Pengasih, SMP N 2 Girimulyo dan SMP N 2 Kalibawang. Dalam kesempatan tersebut, keenam sekolah memberikan sharing pengalaman kepada peserta lokakarya. Bagaimana mereka berhasil meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik peserta didik. Melaksanakan refleksi berbasis data (rapor Pendidikan) merupakan keharusan bagi satuan pendidikan untuk perencanaan. Dan kolaborasi dengan berbagai pihak pun dapat dilakukan, misalnya SMP N 2 Girimulyo yang telah berhasil menelurkan aksi nyata kerjasama dengan yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI). Dalam kesempatan tersebut, peserta lokakarya pun disuguhi pameran hasil karya siswa dari ke 6 sekolah penggerak.